Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah peradangan pada paru-paru yang berkembang dalam jangka panjang. PPOK umumnya ditandai dengan sulit bernapas, batuk berdahak, dan mengi (bengek).
Dua kondisi yang paling sering berkembang menjadi PPOK adalah bronkitis kronis dan emfisema. Pada bronkitis kronis, kerusakan terjadi pada saluran bronkus, sedangkan pada emfisema kerusakan terjadi pada alveolus.
PPOK lebih sering menyerang orang berusia paruh baya yang merokok. Seiring waktu, penyakit ini akan makin memburuk dan berisiko menyebabkan penderitanya mengalami penyakit jantung dan kanker paru-paru.
Penyakit paru obstruktif kronis terjadi ketika saluran pernapasan dan paru-paru rusak serta mengalami peradangan. Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita penyakit ini adalah:
PPOK berkembang secara perlahan dan tidak menunjukkan gejala khusus pada tahap awal. Gejalanya baru muncul setelah bertahun-tahun, ketika sudah terjadi kerusakan yang signifikan pada paru-paru.
Sejumlah gejala yang biasanya dialami oleh penderita PPOK adalah:
Bakteri yang berasal dari debu dapat menjadi pemicu utama faktor risiko dari asma. Bakteri tersebut bernama endotoxin yang umumnya berada pada perkakas rumah, terutama di kamar tidur yang dapat menimbulkan gejala asma.
Asma dapat disebabkan oleh debu, asap rokok, bulu binatang, udara dingin, aktivitas fisik, infeksi virus atau bahkan terpapar zat kimia. Namun, hingga kini penyebab dari asma belum diketahui secara pasti.
Pengidap asma memiliki saluran pernapasan yang lebih sensitif. Karenanya, saat paru-paru terkena iritasi dari pemicu asma, maka otot saluran pernapasan jadi kaku dan menyempit. Pada pengidap asma, saluran pernapasan akan lebih sensitif, sehingga paru-paru yang terkena iritasi dari pemicu asma dapat menyebabkan otot saluran pernapasan. Produksi dahak meningkat, sehingga membuat kesulitan bernapas.
Pada masa kanak-kanak, gejala asma akan menghilang dengan sendirinya saat masuk usia remaja. Gejala asma yang tergolong menengah atau berat pada masa kanak-kanak dapat muncul kembali di masa mendatang. Perlu diketahui juga bahwa gejala asma bisa muncul di usia berapa pun, dan tidak selalu bermula pada waktu kanak-kanak.
Beberapa gejala asma yang biasa terjadi adalah nyeri dada, batuk-batuk, dan mengi. Ini juga salah satu jenis penyakit yang dapat dialami oleh semua golongan usia, dari anak-anak hingga orang tua.